Untuk Para Ibu, Ini Dia Tips Atur Keuangan Keluarga
Untuk para ibu yang masih bingung, gimana sih cara atur keuangan keluarga yang baik?
Karena uang bulanan selalu habis dan masih terasa kurang setiap bulannya.
Sebenarnya sebesar apapun uang bulanan nya, jika kita tepat mengaturnya akan membuat keluarga sejahtera.
Lalu bagaimana cara mengatur keuangan keluarga yang benar, dan harus mulai dari mana? Simak tips berikut ini yuk…
1. Jangan skip untuk hitung seluruh pendapatan bulanan
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum kita mengatur keuangan keluarga yang benar adalah hitung terlebih dahulu total seluruh pendapatan yang kita miliki.
Jika sudah mengetahuinya barulah kita alokasikan dana untuk kebutuhan keluarga. Ingat jangan sampai pengeluran lebih besar dari pada pendapatan ya.
2. Siapkan rencana pengeluran dari bulan sebelumnya
Agar pengeluaran dapat terkontrol dengan baik, kamu harus persiapkan pengeluran apa saja yang dibutuhkan untuk bulan depan, dari bulan sebelumnya.
Pisahkan anggaran keuangan dari untuk kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
Biasanya kebutuhan primer dalam sebuah keluarga adalah seperti makan, transportasi, pendidikan anak, tabungan, dan berbagai macam cicilan rumah tangga.
Setelah semua daftar pengeluran terkumpul, susun daftar pengeluaran sesuai dengan skala prioritas dari yang tertinggi hingga yang terendah. Kebutuhan primer harus mendapatkan prioritas tertinggi untuk dipenuhi. Sedangkan kebutuhan tersier mendapatkan prioritas terendah dan hanya bisa dipenuhi ketika seluruh kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi.
3. Buat rumus anggaran untuk pos pengeluaran
Pada prinsipnya, seluruh pendapatan harus dihabiskan atau dimasukkan dalam anggaran pengeluaran. Asalkan, alokasi anggaran diberikan pada pos pengeluaran yang tepat. Menghabiskan anggaran belanja bukan berarti sisa dana yang tersedia dibelanjakan ke mal sampai habis, tapi bisa dimasukkan ke tabungan atau investasi.
Ada cara mengatur manajemen keuangan keluarga yang bisa dilakukan dengan rumus sederhana, yakni 50 – 30 – 10 – 10. Dengan rumus tersebut, 50% dari total pendapatan keluarga akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup.
Sedangkan 30% pendapatan keluarga dipergunakan untuk membayar berbagai cicilan utang. Lalu 10% pendapatan dialokasikan untuk tabungan dan investasi. Sisanya 10% pendapatan untuk kebutuhan dana sosial.
4. Evaluasi pengeluaran bulanan sesuai budget
Lakukanlah evaluasi pengeluaran bulanan agar sesuai dengan budget yang telah ditetapkan sebelumnya. Sisir setiap pos pengeluaran jika belanja bulanan melebihi budget yang direncanakan. Carilah solusi agar pembengkakan biaya tidak terjadi lagi di bulan berikutnya.
Salah satunya dengan melakukan substitusi dengan produk atau jasa sejenis yang harganya lebih murah. Sebagai contoh, jika harga daging sapi segar tengah naik, kamu bisa membeli daging sapi beku yang harganya lebih murah. Dengan demikian, kamu bisa tetap memenuhi kebutuhan protein bagi keluarga dengan biaya yang lebih hemat.
5. Kurangi belanja konsumtif
Salah satu cara mengatur keuangan keluarga dimulai ketika kamu bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Kadangkala orang berbelanja hanya karena tergiur dengan iming-iming diskon di mal. Padahal barang-barang yang dibeli sebenarnya tidak benar-benar dibutuhkan.
Dalam berbelanja suatu produk juga jangan sampai hanya didorong oleh gengsi agar terlihat gaya di mata tetangga atau teman-teman di kantor. Belanjakanlah uang sesuai kebutuhan bukan semata-mata menuruti keinginan. Apalagi sampai berutang dengan membeli barang yang diinginkan. Sebaiknya hindari utang tambahan agar keuangan keluarga tetap terkendali.
Jika semua keinginan untuk berbelanja diikuti tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan prioritasnya, uang yang kamu miliki mungkin tidak akan cukup untuk menghidupi keluarga hingga akhir bulan.