HATI-HATI, TRANSAKSI INI BERISIKO TINGGI. ANDA DAPAT SAJA MENGALAMI KERUGIAN ATAU KEHILANGAN UANG. JANGAN BERUTANG JIKA TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN MEMBAYAR. PERTIMBANGKAN SECARA BIJAK SEBELUM BERTRANSAKSI.

Cairin

TKB0: TKB30: TKB60: TKB90:
Diperbarui pada : 2021/7/16
BLOG > Tips Kuat Mental Saat Melamar Kerja
visitor badge

Tips Kuat Mental Saat Melamar Kerja

good

Ketika sudah lulus dari sekolah atau perguruan tinggi, setiap orang pasti akan bisa segera bekerja di perusahaan dan bisa mengembangkan karirnya.

Sayangnya, realitanya dalam mencari pekerjaan tidak semudah yang dibayangkan. Ada yang harus menunggu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dan belum mendapatkan kejelasan apakah diterima kerja atau tidak.

Tentunya, pekerjaan menunggu memang sangat menguras tenaga dan bikin jenuh, kan? Ditambah lagi ketika harus melamar pekerjaan di sejumlah tempat sekaligus, mental health pastinya sudah tak aman lagi. Bahkan mungkin mulai muncul gejala stres yang membuat suasana hati terganggu.

Siapapun pasti pernah melewati masa-masa melamar pekerjaan dan memang bukan hal yang mudah. Salah dalam mengelola waktu dan strategi, mental bisa-bisa jadi down dan akhirnya bisa berakibat buruk buat semuanya.

Meskipun bukan hal yang mudah, tapi tetap harus selalu semangat buat melamar kerja, karena tidak ada yang tahu kesempatan yang ada di depan nanti seperti apa. Selain itu juga demi kehidupan di masa depan agar lebih cerah bersinar, bukan?

Buat kamu yang masih berjuang mencari pekerjaan, simak tips cerdas mengatur strategi saat melamar kerja agar tubuh dan pikiran tetap kuat berikut ini.

1. Buat To-do List atau Jadwal Harian dengan Jelas

Agar semua kegiatan lebih tertata, alangkah baiknya untuk membuat jadwal kegiatan untuk hari esok dengan lebih jelas. Rencanakan apapun yang ingin dikerjakan atau dilakukan besok.

Misalnya saja, jika ingin mencari lowongan pekerjaan, maka apa saja yang perlu dilakukan. Atau jika ingin mengikuti webinar, siapkan apa saja yang dibutuhkan dan jangan lupa catat waktu acaranya.

Dengan begitu, ini akan membantu untuk membuat pola pikir lebih tertata dengan rapi, sehingga terhindar dari situasi burn out. Pada intinya, semua orang bisa melakukan apapun tapi tidak semua hal bisa di-handle.

2. Tentukan target lowongan kerja yang akan dilamar

Terkadang ada begitu banyak lowongan kerja yang muncul di satu saat yang sama dan ingin mengajukan lamaran ke semua tempat tersebut. Tapi di hari yang lain kamu merasa bingung harus pergi melamar kerja kemana, sebab tak ada satu lowongan pun yang tersedia.

Memang, tidak ada kepastian soal lowongan kerja akan selalu ada dari waktu ke waktu. Semuanya karena dipengaruhi faktor kebutuhan dari perusahaan atau pemberi kerja. Nah, kamu bisa menargetkan lowongan kerja yang memang ingin sekali dimasukan lamarannya. Misalnya saja 5 lamaran per hari hingga 7 lamaran per hari.

Berapapun jumlah lamaran yang akan dibuat, pastikan untuk membuat target sebisa dan semampumu. Memang berusaha itu wajib, tapi tak harus memaksakan diri jika memang tidak sanggup.

Agar bisa mendapatkan lebih banyak info tentang lowongan kerja terbaru, bisa searching di media sosial seperti Instagram, Twitter, LinkedIn dan sebagainya. Atau di situs-situs lowongan pekerjaan seperti Jobstreet, Jobs.id dan sejenisnya. Lalu, catat informasi dan kualifikasi yang dibutuhkan secara rinci dalam jadwal list yang sudah dibuat sebelumnya.

3. Buat Skala Prioritas

Meskipun kamu seorang pelamar kerja, kamu juga harus punya prioritas dalam menentukan jenis pekerjaan seperti apa yang akan dilamar. Hal ini akan memudahkan kamu untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan memang masih berlaku atau terbuka. Pertama, sortir lowongan kerja yang ada dari mulai masa berlakunya, supaya lebih teratur.

Jika lowongan pekerjaan tersebut akan segera ditutup, maka kamu perlu lebih dulu untuk melamarnya. Ini akan membantu untuk lebih efisien dalam pengelolaan waktu dan membuat kegiatan melamar kerja jadi terorganisir lebih baik.

4. Daftar Langsung ke Website

Saat ini, melamar kerja tidak melulu harus melalui e-mail, karena banyak sekali perusahaan yang mulai memasang lowongan kerja di website khusus lowongan pekerjaan. Contohnya saja seperti Jobstreet, LinkedIn, Jobs.id, Kalibrr dan masih banyak lagi.

Agar lebih menghemat waktu, tenaga dan juga pikiran, ada baiknya untuk mencoba mendaftar lowongan pekerjaan melalui situs-situs tersebut. Apalagi di era digital yang maik canggih seperti sekarang, rasanya melamar kerja melalui website semacam ini jauh lebih praktis, selain itu juga mudah digunakan.

Pastikan untuk memilih website yang terpercaya dan punya rekam jejak yang baik dan bukan tipu-tipu. Pasalnya, kamu akan diminta memasukkan data pribadi, jika website yang kamu pilih ternyata abal-abal, ini bisa sangat merugikan diri sendiri. Jadi, jadilah bijak dan jangan buru-buru memasukan lowongan kerja ke situs yang tidak terpercaya.

5. Berserah Diri dan Selalu Berdoa

Mencari dan melamar kerja memang sesuatu yang begitu melelahkan secara fisik dan mental. Ada kalanya muncul perasaan ingin menyerah saja dan berputus asa, tetapi perlu dipahami bahwa pekerjaan itu juga merupakan suatu rezeki yang perlu dicari. Oleh sebab itu, apapun yang terjadi, kamu harus tetap bersemangat.








Baca Juga:






Pemberitahuan

  • 1. Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi merupakan kesepakatan perdata antara Pemberi Dana dengan Penerima Dana, sehingga segala risiko yang timbul dari kesepakatan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh masing-masing pihak.
  • 2. Resiko Kredit atau Gagal Bayar dan seluruh kerugian dari atau terkait dengan kesepakatan pinjam meminjam ditanggung sepenuhnya oleh Pemberi Dana. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas resiko gagal bayar dan kerugian tersebut.
  • 3. Penyelenggara dengan persetujuan dari masing-masing Pengguna (Pemberi Dana dan/atau Penerima Dana) mengakses, memperoleh, menyimpan, mengelola dan/atau menggunakan data pribadi Pengguna (‘Pemanfaatan Data’) pada atau di dalam benda, perangkat elektronik (termasuk smartphone atau telepon seluler), perangkat keras (hardware) maupun lunak (software), dokumen elektronik, aplikasi atau sistem elektronik milik Pengguna atau yang dikuasai Pengguna, dengan memberitahukan tujuan, batasan dan mekanisme Pemanfaatan Data tersebut kepada Pengguna yang bersangkutan sebelum memperoleh persetujuan yang dimaksud.
  • 4. Pemberi Dana yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman pinjam meminjam, disarankan untuk tidak menggunakan layanan ini.
  • 5. Penerima Dana harus mempertimbangkan tingkat bunga pinjaman dan biaya lainnya sesuai dengan kemampuan dalam melunasi pinjaman.
  • 6. Setiap kecurangan tercatat secara digital di dunia maya dan dapat diketahui masyarakat luas di media sosial.
  • 7. Pengguna harus membaca dan memahami informasi ini sebelum membuat keputusan menjadi Pemberi Dana atau Penerima Dana.
  • 8. Pemerintah yaitu dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan, tidak bertanggung jawab atas setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan oleh Pengguna, baik Pemberi Dana maupun Penerima Dana (baik karena kesengajaan atau kelalaian Pengguna) terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan maupun kesepakatan atau perikatan antara Penyelenggara dengan Pemberi Dana dan/atau Penerima Dana.
  • 9. Setiap transaksi dan kegiatan pinjam meminjam atau pelaksanaan kesepakatan mengenai pinjam meminjam antara atau yang melibatkan Penyelenggara, Pemberi Dana dan/atau Penerima Dana wajib dilakukan melalui escrow account dan virtual account sebagaimana yang diwajibkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap ketentuan tersebut merupakan bukti telah terjadinya pelanggaran hukum oleh Penyelenggara sehingga Penyelenggara wajib menanggung ganti rugi yang diderita oleh masing-masing Pengguna sebagai akibat langsung dari pelanggaran hukum tersebut diatas tanpa mengurangi hak Pengguna yang menderita kerugian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
  • 10. Data pengguna/peminjam yang diajukan melalui aplikasi Cairin juga akan dilaporkan ke Fintech Data Center (FDC) atau Pusdafil.
  • 11. Bahwa Pemberi Dana sudah mengetahui dan menanggung sepenuhnya risiko atas pemberian pinjaman;
  • 12. Bahwa Penerima Dana sudah mengetahui risiko kehilangan aset ataupun harta kekayaaan akibat gagal bayar;
  • 13. Bahwa Penerima Dana sudah mengetahui, mempertimbangkan dan menyetujui segala tingkat bunga dan biaya yang berlaku sesuai dengan kemampuan dalam melunasi pinjaman;
  • 14. Bahwa Pemberi Dana diwajibkan untuk mempelajari pengetahuan dasar mengenai (LPBBTI) sebelum memberikan pinjaman;
  • 15. Bahwa setiap kecurangan dan tindakan ilegal dilaporkan sepenuhnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masyarakat luas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  • 16. Bahwa catatan kredit Penerima Dana akan dilaporkan secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk kepentingan Pusat Data Fintech Lending yang akan dimanfaatkan bersama dengan para pelaku industri perbankan nasional dan industri keuangan lainnya;
  • 17. Bahwa Penerima Dana sudah membaca dan mempelajari setiap syarat dan ketentuan.