Cairin

TKB0: TKB30: TKB60: TKB90:
Diperbarui pada : 2021/7/16
BLOG > Gandeng HIPMI Depok, Cairin Bangun Literasi Pendanaan kepada Pengusaha Muda kota Depok
visitor badge

Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap serta perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan atas pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan. Oleh karena itu, Cairin telah berkolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) kota Depok untuk dapat meningkatkan literasi keuangan kepada pada pengusaha khususnya di kota Depok.

Kegiatan tersebut, telah dilaksanakan pada tanggal 14 September 2023 di Kedai Lekker Resto, Depok yang di hadiri oleh 50 (lima puluh) peserta yang merupakan anggota HIPMI kota Depok. Dengan narasumber Adrian Siaril selaku Financial Blogger, Charmelita D.Oktivia selaku Ketua IPMI (Ikatan Pemuda Milenial Indonesia), Audy Juniardi selaku Investment Advisor Cairin, dan di hadiri oleh Herik Yosiswardinata selaku Ketua Umum HIPMI Depok dan Maya Carlina selaku pengurus BPP HIPMI.

Tidak hanya memberikan literasi terkait manfaat Pendanaan di Peer to Peer Lending (P2PL), namun juga menjelaskan mengenai berbagai alternatif pendanaan dilihat dari segi resiko, manfaat, dan keuntungan dari setiap alternatif investasi yang ada.

“Setiap alternatif pendanaan memiliki manfaat, keunggulan, dan risiko yang berbeda. Banyak sekali alternatif pendanaan seperti Deposito, Reksa dana, P2PL dan lainnya. Pada kesempatan ini, kami akan mendalami manfaat, risiko dan keuntungan dari pendanaan pada P2PL”. Ujar Audy Juniardi selaku Narasumber pada kegiatan tersebut.

Dengan kegiatan tersebut, diharapkan banyak masyarakat yang terliterasi dengan baik terkait dengan manfaat pendanaan khususnya pendanaan di Fintech P2PL beserta risiko, manfaat dan keunggulannya.


PT Idana Solusi Sejahtera, dengan nama aplikasi Cairin merupakan platform Peer to Peer Lending (P2PL) yang Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan anggota dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang menawarakan keuntungan hingga 18%p.a untuk pendanaan.








Baca Juga:






Pemberitahuan

  • 1. Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi merupakan kesepakatan perdata antara Pemberi Dana dengan Penerima Dana, sehingga segala risiko yang timbul dari kesepakatan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh masing-masing pihak.
  • 2. Resiko Kredit atau Gagal Bayar dan seluruh kerugian dari atau terkait dengan kesepakatan pinjam meminjam ditanggung sepenuhnya oleh Pemberi Dana. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas resiko gagal bayar dan kerugian tersebut.
  • 3. Penyelenggara dengan persetujuan dari masing-masing Pengguna (Pemberi Dana dan/atau Penerima Dana) mengakses, memperoleh, menyimpan, mengelola dan/atau menggunakan data pribadi Pengguna (‘Pemanfaatan Data’) pada atau di dalam benda, perangkat elektronik (termasuk smartphone atau telepon seluler), perangkat keras (hardware) maupun lunak (software), dokumen elektronik, aplikasi atau sistem elektronik milik Pengguna atau yang dikuasai Pengguna, dengan memberitahukan tujuan, batasan dan mekanisme Pemanfaatan Data tersebut kepada Pengguna yang bersangkutan sebelum memperoleh persetujuan yang dimaksud.
  • 4. Pemberi Dana yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman pinjam meminjam, disarankan untuk tidak menggunakan layanan ini.
  • 5. Penerima Dana harus mempertimbangkan tingkat bunga pinjaman dan biaya lainnya sesuai dengan kemampuan dalam melunasi pinjaman.
  • 6. Setiap kecurangan tercatat secara digital di dunia maya dan dapat diketahui masyarakat luas di media sosial.
  • 7. Pengguna harus membaca dan memahami informasi ini sebelum membuat keputusan menjadi Pemberi Dana atau Penerima Dana.
  • 8. Pemerintah yaitu dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan, tidak bertanggung jawab atas setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan oleh Pengguna, baik Pemberi Dana maupun Penerima Dana (baik karena kesengajaan atau kelalaian Pengguna) terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan maupun kesepakatan atau perikatan antara Penyelenggara dengan Pemberi Dana dan/atau Penerima Dana.
  • 9. Setiap transaksi dan kegiatan pinjam meminjam atau pelaksanaan kesepakatan mengenai pinjam meminjam antara atau yang melibatkan Penyelenggara, Pemberi Dana dan/atau Penerima Dana wajib dilakukan melalui escrow account dan virtual account sebagaimana yang diwajibkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap ketentuan tersebut merupakan bukti telah terjadinya pelanggaran hukum oleh Penyelenggara sehingga Penyelenggara wajib menanggung ganti rugi yang diderita oleh masing-masing Pengguna sebagai akibat langsung dari pelanggaran hukum tersebut diatas tanpa mengurangi hak Pengguna yang menderita kerugian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
  • 10. Data pengguna/peminjam yang diajukan melalui aplikasi Cairin juga akan dilaporkan ke Fintech Data Center (FDC) atau Pusdafil.
  • 11. Bahwa Pemberi Dana sudah mengetahui dan menanggung sepenuhnya risiko atas pemberian pinjaman;
  • 12. Bahwa Penerima Dana sudah mengetahui risiko kehilangan aset ataupun harta kekayaaan akibat gagal bayar;
  • 13. Bahwa Penerima Dana sudah mengetahui, mempertimbangkan dan menyetujui segala tingkat bunga dan biaya yang berlaku sesuai dengan kemampuan dalam melunasi pinjaman;
  • 14. Bahwa Pemberi Dana diwajibkan untuk mempelajari pengetahuan dasar mengenai (LPBBTI) sebelum memberikan pinjaman;
  • 15. Bahwa setiap kecurangan dan tindakan ilegal dilaporkan sepenuhnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masyarakat luas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  • 16. Bahwa catatan kredit Penerima Dana akan dilaporkan secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk kepentingan Pusat Data Fintech Lending yang akan dimanfaatkan bersama dengan para pelaku industri perbankan nasional dan industri keuangan lainnya;
  • 17. Bahwa Penerima Dana sudah membaca dan mempelajari setiap syarat dan ketentuan.